Belajar ...

Tulisan ini mengingatkan saya saat masa-masa awal bekerja di tempat yang sekarang, bertahun2 ditempa ilmu di tempat yang sama ternyata melemahkan saya tidak paham bahwa dunia itu luas dan beragam sekali. Banyak dari kita berpikir, kita lah "aktor utama" setiap cerita. Ternyata, masing-masing orang menjadi "aktor utama" di cerita mereka sendiri, terlepas mereka memberikan skenario cerita ditulis mereka atau ditulis dengan "arahan" orang lain.

Jika tidak pernah merasakan masuk di lingkungan yang sangat bervariasi, dulu saya masih mengira jika tempat saya menempa pendidikan adalah yang terbaik, ternyata, yang saya dengar hanya berita positif dan baik di dalam kolam sendiri, yang di kolam manapun pasti juga begitu, ketika saya masuk di kolam dengan ikan yang lebih beragam, saya paham, saya terlalu lama bermain di kolam yang ikannya sejenis.

Ketika saya mulai berenang di kolam beragam, mulai terlihat, sirip tempaan lingkungan mana yang terbukti kuat berenang dengan kecepatan tinggi, ikan mana saja yang mampu beradaptasi di lingkungan baru, ekor ikan mana yang mampu melesat belajar hal-hal baru dan ikan mana yang tidak mampu beradaptasi dan berkembang karna mengira mereka terbaik dan selamanya terbaik. Yang mampu melaju ikan yang walaupun berada dalam satu kolam tapi belajar dari kolam lain dan paham bahwa masing-masing memiliki keragaman. Masing-masing ikan punya tujuan berbeda, keinginan berbeda dan cara yang berbeda dalam meyakini dan menjalani sesuatu.

Masya Allah, keragaman, ternyata dunia Allah ini luas sekali, beragam pula makhluk yang mengisinya, masing-masing punya kekuatan, punya kelemahan, punya jasa dan juga mampu punya cela dan juga hal-hal yang mengajarkan saya banyak hal. Makin beragam teman baik, maupun yang saat bertemu sedang melemah dan terlihat cela, makin saya bersyukur untuk mampu belajar.

Ini bukan tentang siapa, tentang saya, pembelajaran saya...
Sebab makin kesini makin paham hal-hal yang awalnya dikira sama, ternyata beragam...

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

"Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (QS. Al-Jumu'ah : 10)


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ 

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik) setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim." (QS. Al-Hujurat : 11)

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji debu. (HR. Muslim)

إن الله جميلٌ يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس

“Sungguh Allah itu Maha Indah, dan mencintai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan memandang remeh orang lain.” (HR. Muslim)

Sebenarnya masih panjang yang mau disampaikan, panjang sekali...
Tapi, yang mampu disebarkan hanya ini saja, sisanya, nanti sambung lagi di tulisan lainnya...
Hehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi FAM

Satu Buku yang Harus kamu baca Sebelum 2021 Berakhir!